ALAT-ALAT PENDIDIKAN
Disusun oleh :
1.
Sulastriningsih (405)
2.
Lailatu Mira I. (362)
3.
Erysa Nindya P. (381)
4.
Defi Yuniantika (396)
5.
Singgih Fahmi M. (391)
6.
Damas Agus T. (378)
Kelas :
1i
Guru pembimbing : Nadzirah .M.Pd
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA
TAMANSISWA
FAKULTAS KEGURUAN ILMU
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2013
/ 2014
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi
Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah "PENGANTAR PENDIDIKAN". Shalawat beserta salam kita haturkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman
hidup untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan di Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan program
studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selanjutnya penulis mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Nadzirah, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar
Pendidikan dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta
arahan dalam penulisan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu penulis meminta kepada pembaca untuk memberikan saran serta kritik
yang dapat membangun. Kritik yang membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata
penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya
mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.
Yogyakarta,
November 2013
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah suatu usaha sadar
dan terencana untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan seseorang, yang
mana hasil dari pendidikan itu sendiri dijadikan sebagai bekal dalam hidup dan
kehidupan baik secara individu maupun sosial bermasyarakat.
Berangkat dari hal itu, suatu
pendidikan dapat berlangsung dengan baik perlu adanya sarana maupun prasarana
yang menunjang baik itu pendidikan yang bersifat formal maupun non formal.
Dalam setiap situasi pendidikan yang tengah berlangsung diperlukan alat-alat
pendidikan. Alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan
digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan tertentu. Dengan kata lain, alat
pendidikan adalah situasi, kondisi, tindakan atau perlakuan yang diadakan
secara sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.. dengan demikian,
alat pendidikan berkaitan dengan tindakan atau perbuatan pendidik.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah yang dimaksud dengan alat pendidikan ?
2.
Bagaimanakah pembagian alat pendidikan ?
3.
Bagaimanakah pengguanaan alat pendidikan ?
4.
Apa sajakah jenis-jenis alat pendidikan ?
C.
MANFAAT PENULISAN
1. Memenuhi tugas mata kuliah pengantar
pendidikan.
2.
Mengetahui apa yang dimaksud
dengan alat pendidikan.
3.
Menjelaskan pembagian alat
pendidikan.
4.
Menjelaskan penggunaan alat
pendidikan.
5.
Mengetahui jenis-jenis alat
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Alat
Pendidikan
Alat
pendidikan adalah sesuatu yang membantu terlaksananya pendidikan di dalam
mencapai tujuannya baik berupa benda atau bukan benda. Alat pendidikan
mempunyai pengertian yang sangat luas sekali, oleh sebab itu dalam membicarakan
alat-alat pendidikan perlu diadakan pembagian-pembagian, sebab ada yang
menganggap bahwa alat pendidikan adalah suatu tindakan atau perbuatan atau
situasi yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai satu tujuan pendidikan.
Alat
pendidikan adalah hal yang tidak saja membuat kondisi-kondisi yang memungkinkan
terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi alat pendidikan itu telah mewujudkan
diri sebagai perbuatan atau situasi, dengan perbuatan dan situasi mana,
dicita-citakan dengan tegas, untuk mencapai tujuan pendidikan.
Di
dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis” yang
diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) IKIP, Jogjakarta pada tahun
1984 pada halaman 96, Dr. Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa Alat
Pendidikan adalah suatu tindakan atau perbuatan atau situasi benda yang dengan
sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
Menurut
Langeveld (1971), Alat pendidikan adalah suatu perbuatan atau situasi
yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
Dengan
demikian, alat pendidikan adalah tindakan atau perbuatan atau situasi yang
dengan sengaja diadakan untuk membantu terlaksananya suatu proses pendidikan
guna mencapai suatu tujuan pendidikan baik itu berupa benda atau bukan benda.
2.
Pembagian Alat Pendidikan
a. Menurut Sifatnya
Alat Pendidikan dibagi menjadi dua yaitu :
1) Alat Pendidikan Preventif
Alat pendidikan yang bersifat
pencegahan, yaitu untuk menjaga agar hal-hal yang dapat mengganggu atau
menghambat kelancaran proses pendidikan bisa dihindarkan.
Adapun yang termasuk di dalam alat
pendidikan preventif adalah ;
a)
Tata Tertib,
Yaitu beberapa peraturan yang harus
ditaati dalam situasi atau dalam suatu tata kehidupan tertentu.
b)
Anjuran dan Perintah,
Anjuran adalah ajakan atau saran
untuk melakukan sesuatu yang baik dan berguna. Perintah adalah anjuran yang
keras untuk melakukan yang baik dan berguna.
c)
Larangan,
Yaitu ajakan atau saran untuk tidak
melakukan hal-hal yang kurang baik dan merugikan. Biasanya larangan ini
disertai dengan ancaman-ancaman.
d)
Paksaan,
Yaitu perintah dengan kekerasan
terhadap anak untuk melakukan sesuatu yang baik danbermanfaat.
e)
Disiplin,
Yaitu suatu sikap mental yang dengan
kesadaran dan keinsafannya mematuhi perintah-perintah atau larangan yang ada
terhadap suatu hal, karena benar-benar tahu tentang pentingnya perintah atau
larangan tersebut.
2) Alat Pendidikan
Repressif
Alat
pendidikan repressif disebut juga alat pendidikan kuratif atau korektif. alat
pendidikan ini berfungsi dimana pada suatu ketika terjadi pelanggaran tata
tertib, maka alat tersebut penting untuk menyadarkan kembali kepada hal-hal
yang baik, benar dan tertib.
Yang termasuk ke dalam alat pendidikan repressif antara
lain:
a) Pemberitahuan,
Yaitu pemberitahuan kepada anak
terhadap sesuatu hal yang kurang baik dan mengganggu jalanya proses penddikan.
b) Teguran,
Yaitu pemberitahuan yang diberikan
kepada anak yang sudah mengetahui atau sudah dapat diketahui atau sudah
mengetahui atau sudah dapat diketahui anak itu melakukan pelanggaran.
c) Peringatan,
Diberikan kepada anak yang sudah
berkali-kali melakukan pelanggaran, dimana sebelumnya udah diberi
teguran-teguran. Biasanya peringatan ini juga disertai ancaman-ancaman.
d) Hukuman,
Yaitu suatu tindakan yang paling
akhir terhadap adanya pelanggaran-pelanggaran yang sudah berkali-kali dilakukan
setelah diberitahukan, ditegur, dan diperingati. Hukuman dapat berarti sebagai
akibat suatu pelanggaran, atau bias juga sebagai titik tolak agar tidak terjadi
pelanggaran.
e) Ganjaran,
Yaitu alat pendidikan repressif yang
bersifat menyenangkan, ganjaran diberikan kepada anak yang mempunyai
prestasi-prestasi tertentu dalam pendidikan, memiliki kerajinan tertentu dan
tingkah laku yang baik sehingga dapat dijadikan contoh tauladan bagi
teman-temannya. Ganjaran dapat dibedakan menjadi beberapa macam anatara lain;
pujian, penghormatan, hadiah dan tanda penghargaan.
b. Alat Pendidikan dilihat dari bentuknya;
1) Berbentuk benda (materiil / hardware).
Alat Pendidikan yang bersifat
materiil, yaitu alat-alat pengajaran yang berupa benda-benda yang nyata.
Contohnya : buku-buku, gambar, alat permainan, alat peraga, alat laboratorium,
meja kursi, papan tulis, OHP, kapur, dan lain sebagainya.
2) Berbentuk non benda (non materiil / software).
Alat pendidikan yang bersifat non
materiil, yaitu alat-alat pendidikan yang tidak bersifat kebendaan melainkan
segala macam keadaan atau kondisi, tindakan dan perbuatan yang diadakan atau
dilakukan dengan sengaja sebagai sarana dalam melaksankan pendidikan. Alat
pendidikan non materiil ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
·
Bersifat mengarahkan
Contohnya : memberi teladan, membimbing, menasehati,
perintah, pujian, dan hadiah.
·
Bersifat mencegah
Contohnnya : melarang atau mencegah, menegur, mengancam, dan
bahkan menghukum.
c. Alat pendidikan
dilihat dari pelaksanaannya;
1) Alat pendidikan langsung (direct).
Alat
pendidikan langsung adalah suatu alat pendidikan yang disampaikan atau
diberikan secara langsung kepada peserta didik.
2) Alat pendidikan tidak
langsung (inderect).
Alat
pendidikan tidak langsung berarti suatu alat pendidikan yang diberikan atau
disampaikan secara tidak langsung melalui perantara.
Alat-alat
pendidikan menurut pendapat para ahli :
Menurut H. Zahara Idris dan H. Lisma Jamal membedakan Alat pendidikan sebagai
berikut :
a. Alat pendidikan yang
bersifat rohaniah (normatif), berfungsi preventif (pencegahan) dan represif (reaksi
setelah ada perbuatan). Keduanya dapat bersifat positif dan negatif.
Alat pendidikan normatif yang
preventif dan positif, yakni keteladanan, anjuran, ajakan, suruhan, pengarahan,
dan pembiasaan. Misalnya; isyarat tanda setuju (anggukan), kata-kata setuju,
memberi dukungan, kata-kata puas, memberi pujian dan hadiah.
Sedangkan yang bersifat negatif
adalah contoh untuk dijauhi, peraturan yang memberi larangan, dan pengawasan.
Misalnya; isyarat tanda tidak setuju, kata-kata tidak setuju, teguran, kecaman,
ancaman dan hukuman.
b. Alat Pendidikan yang
bersifat kebendaan, disebut juga sebagai sarana pendidikan atau sarana belajar
mengajar, ataupun alat pengajaran. Alat pendidikan sebagai alat pengajaran
diklasifikasikan sebagai berikut :
1)
Berdasarkan pemakaiannya, dibedakan atas alat individual, misalnya; buku
pelajaran, dan alat pengajaran klasikal lainnya seperti papan tulis dan peta.
2)
Berdasarkan sifat keperagaan atau pengalaman, dibedakan atas alat pengajaran
atau peraga langsung (bedanya sendiri atau keadaan/ peristiwa yang nyata) dan
alat-alat pengajaran tidak langsung, misalnya; model dan gambar.
3)
Berdasarkan cara penyampaian pesan atau pengajaran, dibedakan atas alat atau
media cetak, misalnya; buku pelajaran, dan media elektronik (kaset dan film)
dan alat media lainnya (wayang dan boneka).
4)
Berdasarkan fungsinya dalam proses belajar, terdiri dari :
a)
Alat untuk peragaan seperti gambar-gambar.
b)
Alat untuk memberi pengertian seperti alat untuk percobaan fisika (mikroskop
dan tabung kaca).
c)
Alat untuk latihan seperti buku kerja dan alat olahraga.
d)
Alat untuk ekspresi seperti alat musik dan gambar untuk membuat karangan.
e)
Alat untuk belajar sendiri seperti modul dan computer.
Adapun pembagian alat pendidikan
menurut Drs. Suwarno dapat dibedakan dari bermacam-macam segi sebagai
berikut :
a.
Alat Pendidikan Positif dan yang Negatif.
1) Postif
, yaitu ditunjukkan agar anak mengerjakan sesuatu yang baik, misalnya; contoh
yang baik, pembiasaan, perintah pujian, ganjaran (imbalan).
2) Negatif,
jika tujuannya menjaga supaya anak didik jangan mengerjakan sesuatu yang buruk,
misalnya larangan celaan, peringatan, ancaman, hukuman.
b.
Alat Pendidikan Prefentif dan Korektif.
1)
Preventif, jika maksudnya mencegah anak sebelum ia berbuat sesuatu yang
tidak baik, misalnya; pembiasaan perintah, pujian, ganjaran.
2)
Korektif, Jika maksudnya memperbaiki karena anak telah melanggar
ketertiban atau berbuat sesuatu yang buruk, misalnya; celaan, ancaman, hukuman.
c.
Alat Pendidikan yang Menyenangkan dan tidak menyenangkan.
1)
Yang menyenangkan yaitu menimbulkan perasaan senang pada anak-anak.
3.
Penggunaan Alat Pendidikan
Di
dalam menggunakan alat pendidikan, seharusnya sudah ditegaskan tujuan apa yang
ingin dicapai, tetapi juga harus selalu diingat, bagi para pendidik hendaknya
berusaha menghindarkan tindakan yang bersifat memaksa bagi peserta didik.
Disinilah seorang pendidik dituntut untuk menggunakan keterampilannya dalam
memilih dan menggunakan alat pendidikan yang akan digunakan dalam mendidik.
Dalam
pemakaian alat pendidikan harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Tujuan pendidikan.
b. Jenis alat pendidikan.
c. Pendidik yang memakai
alat pendidikan.
d. Anak didik yang
dikenai alat pendidikan.
Tidak
hanya itu, karena banyak sekali faktor-faktor yang harus diperhitungkan oleh
para pendidik dalam hubungannya dengan pemakaian alat-alat pendidikan, yaitu :
a.
Faktor pendidik sebagai subjek pendidikan.
Yaitu kemampuan dan keterampilan
seorang pendidik dalam mengguanakn alat pendidikan.
b. Faktor anak didik.
Yaitu kondisi dan situasi anak didik
dalam menerima pendidikan, seperti; perkembangan jiwanya, cara berfikirnya dan
sebagainya.
c. Faktor kemampuan.
Dimana kemampua material sekolah
maupun lembaga pendidikan juga menentukan pemakaian alat pendidikan.
d. Faktor tempat.
Yaitu dimana lokasi sekolah, juga
menentukan dalam pemakaian alat pendidikan.
Pendidik
sebagai pemakai alat pendidikan juga berbeda-beda keahlian dan orientasinya,
meskipun dalam bidang studi yang sama, lebih-lebih dalam bidang studi yang
berbeda, maka tentunya alat yang dipakai juga berbeda.
Adapun
hal-hal yang perlu dipertimbangkan tentang anak didik adalah dari segi jenis
kelamin, usia, bakat, perkembangan dan kondisi alam sekitar.
4.
Jenis-jenis Alat Pendidikan.
a.
Alat pendidikan pendahuluan.
Alat
pendidikan pendahuluan adalah alat pendidkan yang diterapkan atau digunakan
bagi anak didik yang telah mengerti dan menginsafi akan arti kewibawaan.
Alat pendidikan pendahuluan ini terdiri dari :
1)
Keteraturan, berarti berlangsung pada waktu, tempat dan dengan cara yang
sama atau tetap.
2)
Kebersihan, berarti menanamkan kebiasaan bagi anak didik agar tetap
bersih dan rapi.
3)
Ketenangan, artinya menanamkan kebiasaan bagi anak didik untuk ikut
menjaga keharmonisan keluarga, sehingga dapat hidup dengan tenang.
4)
Pembiasaan, artinya memberi kesempatan kepada anak akan kesibukan dalam
lapangan indra dan motorik, dan kesempatan untuk bergaul dengan sesamanya.
b.
Alat pendidikan yang sebenarnya.
Alat pendidikan yang sebenarnya ini,
secara logis dapat dibedakan menjadi lima macam, antara lain :
a. Memberi perlindungan.
Perlindungan
ini dapat bersifat perlindungan terhadap anak dan dapat bersifat kejasmanian
maupun kerohanian.
b. Verstaandhouding (agar mengerti).
Yaitu
agar anak dapat mengerti tingkah laku orang tuanya. Orang tua memberikan contoh
bersikap, dengan maksud agar di mengerti oleh anak apa maksud dari sikap itu,
dan anak dapat meniru atau mencontoh sikap orang tuanya.
c. Kesamaan arah dalam
berbuat dan berfikir.
Dalam
hal ini alat pendidikan bercorak memeragakan suatu contoh, seperti dalam
verstaandhouding, hanya dalam kesamaan arah dalam berbuat dan berfikir ini,
disertai dengan penjelasan atau dialog.
d. Merasa hidup bersama,
merasa ada perpaduan.
Apabila
pendidik dan anak didik berada dalam pergaulan, maka ini berarti bahwa mereka
itu merasa hidup bersama, merasa ada perpaduan. Hal ini merupakan corak atau
bentuk azasi, bentuk pokok dari penghidupan bersama.
e. Pembentukan kemauan.
Dalam
hubungan merasa hidup bersama ini, pendidik mengantarkan anak didik memasuki
kedewasaan melualui beberapa pengalaman-pengalaman. Melalui pengalaman itu anak
memiliki keinginan atau kemauan untuk menjadi bisa.
BAB III
KESIMPULAN
1. Alat pendidikan adalah tindakan atau
perbuatan atau situasi yang dengan sengaja diadakan untuk membantu
terlaksananya suatu proses pendidikan guna mencapai suatu tujuan pendidikan
baik itu berupa benda atau bukan benda.
2. Alat Pendidikan dapat di bagi ke dalam
beberapa bagian :
a. Menurut Sifatnya Alat Pendidikan dibagi dalam
dua yaitu :
1) Alat Pendidikan Preventif
2) Alat Pendidikan Repressif
b.
Alat Pendidikan dilihat dari bentuknya;
1) Berbentuk benda
(materiil).
2) Berbentuk non benda
(non materiil).
c.
Alat pendidikan dilihat dari pelaksanaannya;
1) Alat pendidikan
langsung (direct).
2) Alat pendidikan tidak
langsung (inderect).
3. Dalam penggunaan alat pendidkan,
seorang pendidik harus mampu mempertimbangkan pemakaian alat yang benar dan
sesuai kebutuhan. Selain itu seorang pendidik juga harus memiliki kewibawaan
dalam melaksanakan tugasnya karena kewibawaan seorang pendidik adalah suatu
alat pendidikan yang dapat membawa anak didik kepada kedewasaan. Dengan
kewibawaan itu seorang anak dapat menghargai dan patuh kepada pendidik.
4. Jenis-jenis
alat pendidikan adalah :
a. Alat Pendidikan Pendahuluan, antara lain :
1) Keteraturan.
2) Kebersihan.
3) Ketenangan.
4) Pembiasaan.
b. Alat pendidikan yang
sebenarnya, antara lain :
1) Memberi perlindungan.
2) Verstandhouding (agar mengerti), atau memberi
contoh sikap.
3) Kesamaan arah dalam berbuat dan berfikir.
4) Merasa hidup bersama, merasa ada perpaduan.
5) Pembentukan kemauan.
DAFTAR PUSTAKA
H.M.
Hafi Anshari, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional,
1982.
H.
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Jakarta : PT. Rineka
Cipta, 2001.
H.
Zahara Idris dan H. Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan, Jakarta : PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992.
ulum-boys.blogspot.com/2012/01/alat-alat-pendidikan.html
alizubaidialaika.blogspot.com/2012/.../makalah-alat-pendidikan.html
0 komentar:
Posting Komentar